Red Bull racing merupakan tim Formula one yang dimiliki oleh perusahaan minuman energi asal Austria yang bernama Red Bull. Tim ini pertama kali turun di ajang Formula One pada musim 2005. Langkah Awal Red Bull
Red Bull menjadi sponsor Sauber
Pada taun 1990-an Red Bull berkerjasama dengan salah satu tim F1 yang terkenal yaitu sauber, saat itu Red Bull menjadi sponsor tim Sauber. Pada tahun 2004 tim jaguar racing mengalami masalah keuangan dimana pada saat itu anggaran yang di keluarkan tak sebanding dengan prestasi yang mereka raih akhirnya Ford selaku pemilik tim ini menjual tim jaguar racing. Namun sampai akhir tahun 2004 tidak ada satupun yang membeli tim ini karena ragu apakah tim ini akan maju dengan peralatan sepeninggalan jaguar. Akhirnya paa15 November 2004, Red Bull, sebagai raksasa produsen minuman energi dari
Austria, akhirnya datang dan membeli semua aset dari tim Jaguar Racing
yang dijual oleh Ford Motor Company. Negoisasi antara dua belah pihak sebenarnya telah dimulai sejak akhir
musim 2004, dan diperkirakan nilainya mencapai 110 miliar dollar AS.
Dikarenakan Ford juga menjual Cosworth,
maka RBR akhirnya memutuskan untuk tetap memakai mesin spek 2004 untuk
musim 2005. Cosworth sendiri akhirnya dibeli oleh pengusaha AS, yang
juga juragan ChampCar World Series, Kevin Kalkhoven.
Sejarah Red Bull Racing team di Ajang F1
Dekade Awal (2005-2009)
Pada tahun 2005 merupakan musim perdana Red bull Secara resmi mengikuti ajang F1. Pembalap tim ini adalah David Coulthard dan Christian Klien.Pada pertengahan musim Klien digantikan oleh Vintantonio Liuzzi. Pada musim perdananya RBR mampu finish di posisi ke-6 di klasemen konstruktor, hasil tersebut lebih baik dibandingkan tim jaguar pada musim sebelumnya.
Pada tahun 2006 secara mengejutkan RBR menarik Adrian Newey dan Peter Prodromou dari tim Mclaren dan juga mengganti pasokan mesin dari Cosworth menjadi Ferrari. Susunan pembalap masih sama seperti musim sebelumnya namun pada Gp Cina Klien digantikan oleh
Robert Doornbos ditambah Michael Ammermüller sebagai pembalap tes. Pada musim ini Red Bull Racing berhasil mendapatkan podium perdananya di Gp Monaco lewat David Coulthard yang finish ke-3. Pada tanggal 7 Agustus mereka mengumumkan Mark Webber yang akan menggantikan posisi Doornbos untuk musim 2007. Tim juga akan mengganti pemasok mesin mereka menjadi Renault namun masalah timbul karena kontrak dengan ferrari masih tersisa satu musim akhirnya diputuskan kontrak satu tahun lagi akan dipindahkan ke tim adik mereka yaitu Toro Rosso.
Musim 2007 Red Bull memakai sasis karya Adrian Newey dan mesin Renault
untuk pertama kalinya, tetapi mereka gagal mencetak angka sampai GP
Spanyol saat David Coulthard finish P5. Di pertengahan musim Geoff Willis masuk sebagai direktur teknik untuk membantu Adrian Newey.
Walaupun terbilang sebagai sasis yang baik dari segi aerodinamika,
mobil Red Bull musim 2007 masih kalah reliabel dibanding para
pesaingnya, dan baru menunjukan sekilas potensinya di pertengahan musim
balapan saat Mark Webber finish P3 di GP Eropa.
Pada GP Jepang di Fuji Speedway, Mark Webber memiliki peluang besar
untuk bisa memenangi balapan di atas trek yang basah, namun ia kandas
setelah diseruduk calon rekan setimnya pada masa depan yaitu Sebastian
Vettel dari STR. Hasil akhir klasemen untuk RBR di musim 2007 adalah P5 dengan 24 poin.
Musim 2008, RBR masih tetap bertahan dengan kombinasi Coulthard dan Webber. Posisi podium kembali mereka raih secara mengejutkan di Gp Canada saat Coulthard finish ke-3. Namun sayangnya bos tim Christian Horner harus menahan malu karena tim nya dikalahkan oleh tim adik mereka yaitu Toro Rosso yang berhasil memenangi Gp Itally lewat Sebastian Vettel, Pada musim berikutnya David Coulthard mengundurkan diri dan membuat Sebastian Vettel ditarik menjadi pembalap tim Red Bull yang berhasil memenangi Gp Itally dan Vettel akan bertandem dengan Webber.
Musim 2009 menjadi musim yang baik bagi tim ini, Vettel dan Webber mampu mengeluarkan potensi mobil rancangan Newey dan Geof Willis. Walaupun mengawali musim dengan buruk di gp Australia dimana Vettel menabrak Kubica. Tim ini mulai memperlihatkan kehebatan nya saat Gp china, mobil yang ditenagai mesin Renault ini berhasil menguasai lomba sejak sesi kualifikasi yang menjadi kemenangan pertama tim RBR. Pada musim ini mereka juga berhasil menguasai balapan di Inggris, Jerman, Jepang, Brasil, dan Abu dhabi. Sebenarnya tim ini berpeluang besar mendapatkan gelar juara dunia namun sayang ada beberapa musibah yang menimpa pembalap mereka dan posisi terbaik pembalap mereka adalah Vettel yang menjadi runner-up yang harus takluk oleh Jenson Button.
Dekade Ke dua(2010-2020)
Beralih ke musim 2010 Vettel dan Webber bertahan dengan tim ini, seperti sebelumnya awal musim mereka jalani dengan buruk dengan gagal meraih hasil sempurna di Gp Bahrain dan Australia. Kemenangan perdana musim ini diraih oleh Vettel di Gp Malaysia, setelah itu Webber berhasil menyumbang 2 kemenangan secara beruntun di Gp Spanyol dan Gp Monako, namun pada Gp Turki duo Red Bull saat itu berada pada posisi ke-1 dan ke-2 mereka bertarung untuk mendapatkan kemenangan tetapi mereka terlibat insiden yang membuat mereka keluar trek dan peluang menang mereka hilang. Pada Gp Eropa Vettel mendapat kemenangan dan Webber memenangkan 2 balapan di Hunggaria dan Inggris, Gp brasil tim RBR berhasil mengunci gelar juara dunia konstruktor dengan Vettel yang berhasil memenangi balapan, seri terakhir di Abu dhabi ferrari membuat kesalahan fatal dengan salah menerapkan strategi pada Alonso yang akhirnya di manfaatkan Vettel yang berhasil menang dan menjadikannya juara dunia termuda sepanjang sejarah F1.
Balapa penentuan gelar Juara dunia pertama Red Bull bersama Sebastian Vettel
Pada musim musim selnjutnya RBR menjadi tim yang sangat sukses dengan kombinasi Vettel dan Renault yang benar benar Mendominasi terbukti dengan berhasil menjadi juara dunia secara beruntun sampai musim 2013, tetapi pada musim 2014 mereka mulai mengalami penurunan, susunan tim berganti dengan masuknya Daniel Ricciardo menggantikan Webber. Ricciardo menjalani musim debutnya dengan RBR dengan cukup impresif dengan berhasil memenangkan 3 balapan namun berbalik dengan Vettel yang tak mendapatkan 1 kemenangan pun, RBR finish di posisi ke-3 di kalsemen pembalap dengan Ricciardo dan menjadi Runner up di klasemen konstruktor.
Berpindah ke musim 2015 RBR ditinggal oleh Vettel ke Ferarri dan Daniil Kvyat naik ke tim utama menggantikan Vettel, lagi lagi pada musim ini tim RBR mengalami penurunan kembali dengan mendominasinya Mercedes membuat Red Bull kesulitan dan membuatnya mengalami krisis kemenangan pada musim ini Red Bull benar benar tak mendapatkan kemenangan sekalipun, raihan terbaik mereka hanya posisi ke-2 di Gp Hunggaria yang di peroleh melalui Kvyat yang hanya mampu finish ke-7 di kalsemen akhir pembalap dan RBR finish di posisi ke-4 klasemen akhir konstruktor.
Musim 2016 Red Bull mulai kembali bangkit dan Kvyat digantikan oleh Max Verstapen yang berhasil memecahkan krisis kemenangan pada Gp Spanyol ia juga cukup tampil sangat impresif dengan meraih 6 Podium membuatnya berada di posisi 5 klasemen akhir dan rekannya Ricciardo ia mampu finish di posisi 3 pada klasemen akhir pembalap dan membuat Red Bull menjadi Runner up konstruktor.
Pada musim musim selanjutnya tim ini selalu konsisten namun masih belum bisa memenangkan gelar juara dunia musim 2018 menjadi musim terakhir Ricciardo bersama Red Bull dan lalu digantikan oleh Pierre Gasly dan pada musim 2020 digantikan oleh Alexander Albon, Max semakin berkembang namun belum mampu mengalahkan dominasi Mercedes.
Max verstapen pada musim 2021
Musim 2021 saat ini sedang berjalan tim Red Bull berisi dua pembalap hebat yaitu Max dan Sergio Perez pada musim ini Red Bull memiliki peluang besar untuk meraih gelar juara dunia, Max Verstapen pada musim ini benar benar tampil sangat baik ia memenangkan 7 balapan dan 12 podium dan memimpin klasemen akankah ini menjadi kebangkitan Red Bull?